Are you a digital narcissism |
Terkadang dari sebagian orang eksis di dunia maya adalah
sebagian dari pada lifestyle, yang
harus di ikuti meskipun pada dasarnya kurang memahami content dari media itu sendiri, yang penting gak di anggap gaptek,
dicap gak gaul atau dianggap orang
jadul.
Pola fikir sebagian masyarakat kita cenderung mengikuti trend, lihat saja user media sosial dari Negara kita, menurut statistik kurang lebih
hampir 65 juta akun yang aktif di dunia maya dan menempatkan Indonesia keurutan
ke 4 terbesar di dunia.
So, dari fenomena itulah Muncul istilah
yang popular di dunia maya ada yang menyebutnya Digital narcissism yang
diperkenalkan oleh Andrew Keen, e-narcism, Self Expression dan I Brand yang
dipopulerkan oleh Uncle Gary C. Sain. Rasanya manusiawi jikalau setiap individu
ingin tampil lebih mencolok dan popular karena pada hakekatnya semua orang
ingin eksis, ingin terkenal dan keberadaannya diakui dan dirasakan.
Gejala sosial inilah yang lagi ngetrend dan membuat istilah
narsistik ini semakin popular, dimana seseorang kagum akan dirinya secara
berlebihan dan menampilkannya dipanggung dunia maya. Setiap moment di capture dan di upload ke
media sosial, dipublikasikan ke khalayak ramai dan updatean status dishare ke
semua orang dalam rangka mencari asa dan perhatian.
Fenomena Digital Narcissism |
Tentu saja itu semua tak sepenuhnya salah dan rasanya
syah-syah saja, Andaikata lebih bijak dalam pengemasannya. Hindari tata bahasa,
jenis tulisan yang berbau alaynisme , vickynisasi, provokatif dan bernunsa SARA.
Perlu diingat setiap updetan sahabat berbagi dikonsumsi oleh banyak orang !!!
Alangkah indahnya jikalau sahabat berbagi lebih bijak dengan membangun
personal branding atau dalam rangka berikhtiar untuk meracik pribadi yang humble,
kredibel, kompeten dan marketable di dunia maya, tak sekedar mengikuti trend ataupun numpang eksis akan tetapi
memberikan kesan positive dan pesan yang baik.
Dengan menampilkan personal branding yang baik, Insha Allah
akan mendapatkan feed back yang baik dari
teman ataupun followers. Ketika Sahabat
berbagi meninggalkan jejak-jejang yang kinclong dan mencorong di social network
tentu ada impact positive sehingga bisa menarik perhatian, calon pendamping
hidup, mitra kerja, sahabat dan rekan-rekan yang active bersosialisasi diranah
maya.
Secara otomatis pintu persahabatan dibuka oleh semua orang,
kesempatan untuk mengembangkan diri semakin terbentang dan peluang bisnis bisa
didapatkan. Media sosial adalah lahan yang cocok untuk mendapatkan itu semua dan
mulailah mengekspresikan diri dan tunjukan siapakah diri sahabat berbagi
sebenarnya melalui karya-karyanya yang terpajang didunia maya dan perlu dicatat
teman akan memandang kita seperti apa yang sahabat berbagi tampilkan di
jejaring sosial. Tanggalkan kesan lebay kuadrat dan rajin memposting tiap menitnya,
inget perasaan penghuni jagat maya lainnya, Terganggu apa tidak ?
So, are u digital narcissism
? it doesn’t matter if u’re one digital narcissism but let’s think again before
ur share !
0 komentar:
Posting Komentar