Garuda muda tengah berjuang di sea games Myanmar, tergabung
dalam Grup B bersama Myanmar,Thailand dan Kamboja, tak cukup dengan hasil
kemenangan tapi juga harus menang dengan jumlah gol yang banyak bersarang di
kubu lawan.
Dengan pola 4-2-3-1 coach RD berharap bisa memetik hasil
maksimal dengan memanfaatkan kecepatan dan umpan satu dua yang menjadi ciri khas
Timnas U23. Pelatihan jangka panjang dan memilih pemain yang sesuai dengan kebutuhan
pola permainan sudah diracik oleh coach Rahmad Darmawan yang terkenal sukses
menukangi club-club di Liga Super Indonesia.
Tapi skenario diatas lapangan tidak berjalan sesuai apa yang
diharapkan, berdasarkan dari hasil beberapa kali uji coba dan dilihat dari laga
pertama menghadapi kamboja di stadion Thuwanna, Yangon pada hari senin (9/12) sore. Timnas Kebanggaan Kita bermain
monoton dan seolah tanpa pola.
Laga perdana ketika menghadapi “The Royals” Muda, Timnas Merah Putih Nampak demam
panggung dan terlihat penuh beban yang terpancar dari raut wajah setiap pemain.
Dengan bermain dibawah tekanan pola permainan tim tidak berjalan sesuai apa
yang diinginkan pelatih Rahmad Darmawan, justru umpan-umpan panjang menjadi pemandangan selama pertandingan dan aksi
menonjolkan diri dengan sibuk mendribel dan trik-trik mengelabuhi lawan.
Mentalitas bertanding pemain harus dipertanyakan, yang biasa
mereka tunjukan ketika bermain Spartan dihadapan ribuan supporter yang terus
mengelu-elukan. Ketika dikandang lawan, apa yang terjadi?
Sosok Evan Dimas (TimNas U19) dan Firman Utina (Timnas Senior)
begitu dirindukan ketika melihat apa yang terjadi di atas lapangan, Jendral
Lapangan yang bisa menjadi pembagi bola, menahan bola dan jeli dalam membuka
peluang sehingga memudahkan sang Target Man membobol jala gawang lawan.
TimNas U23 tidak memiliki figure seperti kedua gelandang
tersebut, dendy santoso (3) yang di plot pada posisi tersebut tidak bisa mengemban
tugasnya secara maksimal karena di clubnya Arema Indonesia dendy lebih terbiasa
bermain melebar disisi lapangan. Saling Lirik dan bingung mau mengumpan bisa
terpecahkan tatkala memiliki gelandang creative seperti mereka yang memanjakan
Sang bomber Yandi Sofyan Almunawar (9).
TimNas sudah terbentuk dan sudah bermain dalam 1
pertandingan dengan 3 angka ditangan, sebiji gol sudah disarangkan. Tinggal
kita dukung dengan do’a dan yel-yel dari kejauhan, tinggalkan fanatisme
berlebihan dukung penuh perjuangan putra-putri
terbaik dan mempertahankan gelar juara umum, bagai sayur tanpa garam jika ajang
sepak bola tidak juara dan medali emas dalam genggaman.
Yo Ayo…ayo…Indonesia…ku ingin…kita pasti menang !!!
1 komentar:
Ayo Indonesia
Posting Komentar