|
Are you a digital narcissism |
Kemajuan tekhnologi dan informasi dewasa ini semakin bergerak
cepat dan dinamis, dengan hadirnya internet sebagai media komunikasi memang
memberikan beragam benefit kepada
penggunanya, Ranah dunia maya juga semakin ciamik ditumbuhi oleh media social seperti
halnya facebook, twitter, wechat, blackberry massanger and many more yang tumbuh subur bak jamur di musim gugur.
Terkadang dari sebagian orang eksis di dunia maya adalah
sebagian dari pada lifestyle, yang
harus di ikuti meskipun pada dasarnya kurang memahami content dari media itu sendiri, yang penting gak di anggap gaptek,
dicap gak gaul atau dianggap orang
jadul.
Pola fikir sebagian masyarakat kita cenderung mengikuti trend, lihat saja user media sosial dari Negara kita, menurut statistik kurang lebih
hampir 65 juta akun yang aktif di dunia maya dan menempatkan Indonesia keurutan
ke 4 terbesar di dunia.
So, dari fenomena itulah Muncul istilah
yang popular di dunia maya ada yang menyebutnya Digital narcissism yang
diperkenalkan oleh Andrew Keen, e-narcism, Self Expression dan I Brand yang
dipopulerkan oleh Uncle Gary C. Sain. Rasanya manusiawi jikalau setiap individu
ingin tampil lebih mencolok dan popular karena pada hakekatnya semua orang
ingin eksis, ingin terkenal dan keberadaannya diakui dan dirasakan.
Gejala sosial inilah yang lagi ngetrend dan membuat istilah
narsistik ini semakin popular, dimana seseorang kagum akan dirinya secara
berlebihan dan menampilkannya dipanggung dunia maya. Setiap moment di capture dan di upload ke
media sosial, dipublikasikan ke khalayak ramai dan updatean status dishare ke
semua orang dalam rangka mencari asa dan perhatian.
|
Fenomena Digital Narcissism |
Tentu saja itu semua tak sepenuhnya salah dan rasanya
syah-syah saja, Andaikata lebih bijak dalam pengemasannya. Hindari tata bahasa,
jenis tulisan yang berbau alaynisme , vickynisasi, provokatif dan bernunsa SARA.
Perlu diingat setiap updetan sahabat berbagi dikonsumsi oleh banyak orang !!!